Alasannya berasal dari udara yang kita hirup. Jika Bumi tidak memiliki udara, maka pada saat terjadi gerhana Bulan, bayangan Bumi pada Bulan akan muncul berwarna hitam. Terdapatnya udara di Bumi menyebabkan sinar Matahari dapat menyaring melalui atmosfer Bumi ke bayangan di bulan. Hal inilah yang menyebabkan Bulan tampak merah saat gerhana total.
Tetapi warna yang ditampilkan tidak selalu berwarna merah. Gerhana Bulan yang terjadi dapat berwarna cokelat, merah, oranye atau kuning. Warna tersebut tergantung pada kehadiran debu dan awan di atmosfer Bumi. Jika telah terjadi letusan gunung berapi besar, misalnya, bayangan di Bulan akan terlihat gelap di seluruh gerhana. Pada Desember 1992, tidak lama setelah letusan Gunung Pinatubo di Filipina, ada begitu banyak debu di atmosfer Bumi sehingga Bulan terhalang dan nyaris tidak terlihat.
Lalu bisakah kita mengetahui terlebih dahulu warna merah Bulan akan muncul selama gerhana Bulan total terjadi? Belum tentu sebelum gerhana terjadi, sebelumnya akan banyak spekulasi tentang hal ini, tetapi tidak ada yang tahu pasti seberapa merah Bulan akan muncul ketika waktu gerhana datang. Bukankah menunggu warna yang muncul pada saat gerhana terjadi adalah sebuah hal yang menyenangkan?
Dan bersyukurlah tahun ini di wilayah Indonesia dapat disaksikan 2 kali pengamatan gerhana bulan, yaitu tanggal 16 Juni 2011 dan gerhana Bulan berikutnya terjadi pada tanggal 10 Desember 2011.
Sumber dan gambar: Earthsky
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komen, atau kalau ada yang mau tukeran link blog, saya akan sangat senang sekali. Tinggalkan saja koment tukeran link di salah satu post, pasti akan saya tanggapi. Terimakasih.