Sambaran petir pertama terjadi tahun 1942 saat ia sedang bekerja di sebuah menara pengawas dan menyambar kakinya serta membuat rusak kuku kakinya.
Pada tahun 1969 ketika sedang mengemudi sepanjang jalan pegunungan, petir menyambar untuk kedua kalinya pada bagian alis dan membuatnya jatuh pingsan. Setahun kemudian, ketika roy sedang berjalan melintasi halaman rumahnya untuk mengambil surat, sambaran petir kembali menghampiri dirinya dan membuat bahu kirinya terbakar.
Di tahun 1972 ketika sedang berdiri di pos penjagaan, petir kembali menyambar dan membakar rambutnya, sehingga ia harus mengambil seember air dan mengguyurkan air ke kepalanya untuk memadamkan dan mendinginkan kepalanya yang menjadi botak dadakan.
Setahun kemudian setelah rambutnya tumbuh kembali, sambaran petir menghantam kepalanya dan merobek topi yang sedang dikenakannya dan sekali lagi membakar rambutnya. Sambaran kali ini membuatnya terlempar dari truk, dan membakar kakinya.
Di tahun 1976, sambaran petir kembali terjadi ketika ia sedang memeriksa perkemahan dan menciderai pergelangan kakinya. Setahun kemudian, sambaran petir ke tujuh kembali terjadi saat ia sedang memancing, sambaran terakhir ini membuatnya harus dikirim ke rumahsakit akibat luka bakar di dada dan perut.
Mungkin petir tak dapat membunuhnya, tetapi keputusasaan atas perginya seorang wanita membuatnya bunuh diri di tahun 1983.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan komen, atau kalau ada yang mau tukeran link blog, saya akan sangat senang sekali. Tinggalkan saja koment tukeran link di salah satu post, pasti akan saya tanggapi. Terimakasih.